Khotbah, Minggu, 19 Januari 2025: Kuasa Doa yang Tak Terbatas


Mintalah, Maka Akan Diberikan Kepadamu; Carilah, Maka Kamu Akan Mendapat; Ketoklah, Maka Pintu Akan Dibukakan Bagimu

(Matius 7:7)
Oleh: St. Duhuzanolo Halawa

Pendahuluan
Dalam ayat ini, Yesus Kristus memberikan sebuah janji yang penuh harapan kepada umat-Nya. Dia menyatakan bahwa doa adalah sarana bagi kita untuk mendekat kepada Allah. Melalui tiga tindakan—meminta, mencari, dan mengetok—Tuhan ingin mengajarkan kita cara yang benar untuk berkomunikasi dengan-Nya. Ketiga kata ini bukan sekadar instruksi, melainkan mencerminkan intensitas hubungan kita dengan Allah dan keyakinan bahwa Dia adalah Bapa yang selalu siap mendengar doa anak-anak-Nya.

Tetapi, bagaimana kita memahami janji ini dengan benar? Apakah setiap doa akan langsung dijawab sesuai harapan kita? Khotbah ini akan mengupas makna mendalam dari "meminta, mencari, dan mengetok," serta bagaimana kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya melalui doa yang benar.

Mintalah: Doa Adalah Tindakan Iman
Ketika kita meminta kepada Tuhan, kita mengakui bahwa kita membutuhkan-Nya. Doa adalah bukti nyata dari iman kita kepada Allah yang hidup dan berkuasa. Sebagai Bapa yang baik, Tuhan tidak akan pernah mengecewakan anak-anak-Nya. Dalam Matius 7:11, Yesus berkata, “Jika kamu yang jahat tahu memberikan pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga!”

Namun, permintaan kita harus disertai iman dan keyakinan kepada-Nya. Yakobus 1:6 mengingatkan kita untuk berdoa tanpa ragu. Ketika kita meminta dengan iman, kita mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada kehendak Tuhan. Jangan pernah takut untuk meminta kepada Tuhan, karena Dia senang memberikan yang terbaik bagi kita.

Carilah: Upaya untuk Mengenal Kehendak Tuhan
Berdoa bukan hanya tentang meminta berkat, tetapi juga tentang mencari kehendak Tuhan dalam hidup kita. Mencari berarti bersikap aktif dalam hubungan kita dengan Allah. Yeremia 29:13 menegaskan, “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.”

Mencari kehendak Tuhan tidak dapat dilakukan secara pasif. Kita harus membaca dan merenungkan Firman-Nya setiap hari, sehingga kita memahami apa yang menjadi rencana-Nya bagi hidup kita. Ketika kita mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita akan menemukan kedamaian dan kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan hidup.

Ketoklah: Ketekunan dalam Doa
Ketoklah menggambarkan ketekunan yang tidak mengenal lelah. Kadang jawaban doa tidak datang secepat yang kita harapkan, tetapi Tuhan ingin menguji kesetiaan dan keteguhan iman kita. Dalam Lukas 18:1-8, Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang janda yang terus-menerus memohon keadilan kepada seorang hakim. Karena ketekunannya, hakim itu akhirnya mengabulkan permintaannya.

Tuhan mengajarkan kita untuk tidak menyerah dalam doa. Ketekunan kita menunjukkan betapa besar kepercayaan kita kepada-Nya. Jangan pernah berhenti mengetuk pintu-Nya, karena Dia pasti akan membuka pintu pada waktu yang tepat.

Mengapa Tuhan Kadang Tidak Menjawab Doa Kita?
Ada beberapa alasan mengapa Tuhan mungkin belum menjawab doa kita:

  1. Doa yang Tidak Sesuai dengan Kehendak-Nya
    Yakobus 4:3 menjelaskan, “Kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa.” Tuhan hanya menjawab doa yang sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya.

  2. Hati yang Tidak Benar
    Mazmur 66:18 berkata, “Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.” Hubungan kita dengan Tuhan terhalang jika kita menyimpan dosa atau niat yang salah dalam hati kita.

  3. Waktu Tuhan yang Berbeda
    Tuhan memiliki waktu yang sempurna. Dalam 2 Petrus 3:9, dikatakan bahwa Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, tetapi Dia sabar karena Dia ingin mempersiapkan kita.

  4. Rencana Tuhan yang Lebih Baik
    Yesaya 55:8-9 mengingatkan bahwa rancangan Tuhan jauh lebih tinggi daripada rancangan kita. Apa yang kita anggap terbaik mungkin tidak sebanding dengan apa yang sudah Tuhan persiapkan.

Perumpamaan 5 Gadis Bijaksana
Perumpamaan tentang 10 gadis dalam Matius 25:1-13 mengajarkan kita untuk selalu siap dalam iman. Lima gadis bijaksana membawa minyak cadangan, sementara lima lainnya tidak. Ketika mempelai datang, hanya gadis bijaksana yang masuk ke pesta.

Demikian juga, hidup kita harus selalu dipenuhi dengan "minyak" Roh Kudus. Jangan biarkan pelita iman kita padam karena kurangnya kesiapan atau ketidaktaatan.

Penutup
Matius 7:7 adalah undangan Tuhan bagi kita untuk hidup dalam hubungan yang erat dengan-Nya melalui doa. Mintalah dengan iman, carilah kehendak Tuhan, dan ketoklah dengan ketekunan. Tuhan setia mendengar dan menjawab doa kita pada waktu yang tepat.

Namun, seperti lima gadis bijaksana, kita harus berjaga-jaga dan siap setiap saat. Iman kita harus terus menyala, dipelihara oleh doa, Firman Tuhan, dan ketaatan kepada kehendak-Nya.

Pesan Rohani:

  • Mintalah dengan iman, tetapi juga bersiaplah menerima jawaban-Nya.
  • Carilah kehendak-Nya, bukan hanya jawaban atas keinginan kita.
  • Ketoklah dengan ketekunan, jangan menyerah, karena Tuhan sedang mempersiapkan sesuatu yang indah.
  • Berjaga-jagalah seperti lima gadis bijaksana, karena waktu Tuhan mungkin datang kapan saja.

Tuhan tidak pernah lalai menepati janji-Nya. Ketika kita hidup dalam doa, iman, dan ketaatan, maka segala sesuatu yang kita butuhkan akan diberikan tepat pada waktu-Nya. Haleluya!

0 Komentar