Intisari Khotbah: Penuhilah Panggilan Pelayananmu - Natal Pengerja GPI Wilayah IV Nias Selatan

 

Intisari Khotbah Natal Pengerja GPI Wilayah IV Nias Selatan

Tema: Penuhilah Panggilan Pelayananmu
Firman Tuhan: 2 Timotius 4:1-2
Pengkhotbah: Pdt. Joli Mamonto, M.Th.
Waktu: Minggu, 26 Januari 2025
Tempat: GPI OK

Pendahuluan

Dalam 2 Timotius 4:1-2, Rasul Paulus memberikan amanat terakhir kepada Timotius sebagai seorang pelayan Tuhan. Ia berkata, “Karena itu, demi Allah dan demi Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi kedatangan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.”

Pesan ini relevan bagi kita, khususnya bagi para pengerja gereja yang dipanggil melayani umat Tuhan. Tema ini mengingatkan bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk memenuhi panggilan pelayanan, apa pun tantangan yang dihadapi.

Makna "Penuhilah Panggilanmu"

Dalam bahasa Yunani, kata "panggilan" berasal dari klesis yang berarti "undangan ilahi untuk melayani Allah." Kata "penuhilah" dapat diartikan sebagai pleroma, yaitu "melakukan dengan sepenuhnya hingga mencapai tujuan." Dengan demikian, memenuhi panggilan pelayanan berarti menjalankan tugas dengan kesungguhan hati, mengarahkan semua potensi untuk memuliakan Tuhan, dan tidak berhenti sebelum tugas itu selesai.

Penekanan kepada Hamba Tuhan dalam Menghadapi Jemaat

Seorang hamba Tuhan, sebagaimana ditegaskan dalam 2 Timotius 4:2, harus memiliki beberapa sikap penting:

  1. Siap Memberitakan Firman
    Tugas utama seorang pelayan Tuhan adalah memberitakan kebenaran firman dengan penuh keberanian, baik dalam waktu yang nyaman (in season) maupun tidak nyaman (out of season). Ini membutuhkan ketekunan dan kesetiaan terhadap panggilan.

  2. Berani Menyatakan Kebenaran dan Menegur
    Dalam kasih, seorang hamba Tuhan harus menyampaikan apa yang salah, memberikan teguran, serta nasihat dengan cara yang membangun iman jemaat. Ini berarti tidak boleh ada kompromi terhadap dosa, namun dilakukan dengan hati penuh kesabaran.

  3. Kesabaran dalam Pengajaran
    Menghadapi jemaat yang memiliki beragam latar belakang, seorang pelayan Tuhan dituntut untuk sabar, tidak mudah menyerah, dan terus mengajarkan firman dengan cara yang mudah dipahami dan diterima.

Sikap Saat Ditegur oleh Jemaat atau Sesama Pelayanan

Sebagai manusia biasa, hamba Tuhan tidak kebal dari kesalahan. Teguran, baik dari jemaat maupun rekan sesama pelayan, harus diterima dengan kerendahan hati. Amsal 27:5-6 mengatakan, "Lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah."

Ketika ditegur, seorang hamba Tuhan harus:

  • Merenungkan Teguran: Apakah teguran tersebut sesuai dengan firman Tuhan? Jika ya, maka introspeksi diri adalah langkah pertama.
  • Mengampuni dan Tidak Membalas dengan Marah: Kesediaan untuk mengampuni menunjukkan kedewasaan rohani.
  • Bersyukur atas Teguran: Menganggap teguran sebagai cara Tuhan membentuk karakter kita menjadi lebih baik.

Cara Memenuhi Panggilan Pelayanan

  1. Berdoa dan Mengandalkan Roh Kudus
    Doa adalah sumber kekuatan untuk menjalankan panggilan. Tanpa bimbingan Roh Kudus, pelayanan menjadi hampa dan berpusat pada kekuatan manusia.

  2. Memelihara Kekudusan Hidup
    Seorang pelayan Tuhan harus menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. Kekudusan hidup adalah refleksi langsung dari firman yang diberitakan.

  3. Mengembangkan Kemampuan Pelayanan
    Dalam 1 Timotius 4:14-16, Paulus mendorong Timotius untuk tidak mengabaikan karunia rohaninya. Pelayanan yang maksimal membutuhkan pembelajaran dan pengembangan diri yang berkelanjutan.

Kesimpulan

"Penuhilah Panggilan Pelayananmu" adalah panggilan untuk setiap pengerja Tuhan untuk melayani dengan sepenuh hati. Natal Pengerja kali ini mengingatkan kita bahwa pelayanan bukan sekadar tugas, melainkan wujud syukur dan kasih kepada Kristus. Dengan mengandalkan Tuhan, menghadapi jemaat dengan kesabaran, serta merespons teguran dengan kerendahan hati, kita dapat menjadi alat Tuhan yang efektif dalam memberkati sesama.

Kiranya kita semua setia hingga akhir, memenuhi panggilan pelayanan yang telah Tuhan berikan. Amin.

0 Komentar